Waktu
sangat penting, itu terlalu berharga untuk disia-siakan atau diabaikan.
Orang bijaksana adalah orang yang memperhatikan waktu dan tidak
memperlakukannya sebagai wadah untuk diisi dengan hal-hal murah dan
bicara sia-sia.
Sebaliknya, ia membatasi untuk usaha layak dan amal saleh yang
menyenangkan Allah dan bermanfaat bagi orang lain. Setiap menit dari
kehidupan seseorang membawa potensi untuk meningkatkan status sendiri
dan membuat rakyatnya bahagia, sedikit demi sedikit.
Jika Anda tertarik untuk mencapai posisi tertinggi, dan membawa
kebahagiaan kepada orang-orang yang paling Anda, kemudian melupakannya
santai dan menjauhkan diri dari hiburan kosong.
|
Syaikh as-Sa’di rahimahullah berkata,
”Salah satu bukti kebijaksanaan takdir dan hikmah ilahiyah, yaitu
barangsiapa yang meninggalkan apa yang bermanfaat baginya -padahal
memungkinkan baginya untuk memetik manfaat itu lantas dia tidak mau
memetiknya – maka dia akan menerima cobaan berupa disibukkan dengan
hal-hal yang mendatangkan madharat terhadap dirinya.
Barangsiapa meninggalkan ibadah kepada ar-Rahman, niscaya dia akan
disibukkan dengan ibadah kepada berhala-berhala. Barangsiapa
meninggalkan cinta, harap dan takut kepada Allah maka niscaya dia akan
disibukkan dalam kecintaan kepada selain Allah, berharap dan takut
karenanya.
Barangsiapa tidak menginfakkan hartanya dalam ketaatan kepada Allah
niscaya dia akan menginfakkannya dalam mentaati syaithan. Barangsiapa
meninggalkan merendahkan diri dan tunduk kepada Rabb-nya niscaya dia
akan dicoba dengan merendahkan diri dan tunduk kepada hamba.
Barangsiapa meninggalkan kebenaran niscaya dia akan dicoba dengan
kebatilan.” (Tafsir surat al-Baqarah ayat 101-103, Tais al-Karim
ar-Rahman hal. 60-61)
|
Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kedua pundakku dan mengatakan,
”Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau orang yang singgah di perjalanan.”
Ibnu ‘Umar berkata, “Kalau engkau berada di waktu pagi jangan
sekedar menunggu datangnya waktu sore. Kalau engkau berada di waktu sore
jangan sekedar menunggu datangnya waktu pagi.
Manfaatkanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu. Dan
gunakanlah masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Bukhari. 6053,
Kitab ar-Raqaa’iq)
semoga kita semua selalu di beri kan berkah dan ridho NYA oleh Allah SWT
dan tak lupa mensyukuri segala nikmat yg Allah berikan agar kita semua
selalu di jalan NYA keep Istiqomah …aamiin YRA lvu all
Allah swt berfirman :
” Hai orang – orang yang beriman, janganlah harta – hartamu dan anak
– anakmu melalaikanmu dari mengingat Allah swt. Barangsiapa yang
berbuat demikian, maka mereka itulah orang – orang yang rugi.
Dan belanjakanlah dari sebagian apa yang telah kami berikan kepadamu
sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, lalu ia
berkata : Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan ( kematian 0 ku
sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bershodaqah dan aku
termasuk orang – orang yang sholeh.
Dan Allah sekali – kali tidak akan menangguhkan ( kematian )
seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan” [ QS Al Munafiqun : 9 - 11 ]
|
Dalam satu menit Anda dapat melakukan banyak pahala yang baik dan banyak
dibebani. Hanya dalam satu menit, dengan memberikan dalam amal,
belajar, menghafal, atau berusaha untuk melakukan perbuatan baik, Anda
dapat memastikan bahwa ini menit hidup Anda tidak terbuang.
Satu menit dapat dicatat dalam buku harian anda dari perbuatan yang baik
jika Anda tahu bagaimana memanfaatkan dan melakukan nya.
Saat ini kita masih berada di kehangatan awal tahun yang baru yakni
tahun hijriah 1433 H maupun di tahun 2012 Masehi. Bertambahnya bilangan
tahun sudah pasti menandakan bertambahnya bilangan usia kita, yang juga
berarti semakin mendekatnya limit waktu kehidupan yang telah ditentukan
oleh Sang Maha Pencipta Allah Azza Wa Jallah bagi kita.
Pergantian atau penambahan tahun ini pun kita sikapi dengan penyikapan
yang berbeda-beda mulai dari penyikapan orang yang tidak peduli sama
sekali yang hanya beranggapan waktu itu sebagai pengukur
detik,menit,jam,dan tahun, sampai pada orang yang sangat peduli hingga
membuat perayaan-perayaan tertentu yang berlebihan dan jauh dari
tuntunan.
Dan satu diantara sebagian kita ada yang memilih hanya mengkalkulasi
atau mengevalusi berbagai pencapaian diri baik sisi dunia maupun akhirat
sepanjang perjalanan waktu yang mereka lalui ditahun sebelumnya.
Dan telah menyusun seabrek rencana untuk perjalanan waktu selanjutnya
dan terkhusus mungkin ditahun 2012 ini. Sebagaimana perkataan Allah
“Hai orang-orang yang beriman , bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, seungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Hasyr :18)
Begitulah Allah Azza Wajallah yang Ar-Rahman dan Ar-Rahim yang
senantiasa memberikan petunjuk kepada hamba-hambanya. Setelah bersumpah
atas nama makhluknya yang bernama “waktu” Beliau Azza Wajallah kemudian
mengiringi ayat tersebut dengan menjelaskan kepada kita bahwa
“ Sungguh, Manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal kebajikan serta saling menasehati dalam kebenaran
dan kesabaran”
Imam Syafi’i rahimahullah berkata terkait surat ini bahwa telah cukup
bagi manusia untuk mendorong mereka agar memegang teguh agama Allah
dengan beriman, beramal sholih, berdakwah kepada Allah, dan bersabar
atas semua itu dengan ayat ini.
Kemudian Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
”Maksud perkataan beliau dengan mengatkan bahwa Beliau tidak
bermaksud bahwa manusia cukup merenungkan surat ini tanpa mengamalkan
seluruh syari’at.
Karena seorang yang berakal apabila mendengar atau membaca surat
ini, maka ia pasti akan berusaha untuk membebaskan dirinya dari kerugian
dengan cara menghiasi diri dengan empat kriteria yang tersebut dalam
surat ini, yaitu beriman, beramal shalih, saling menasehati agar
menegakkan kebenaran (berdakwah) dan saling menasehati agar bersabar”
Al waktu kas saif (waktu ibarat pedang), begitulah pepatah arab
menyebutkan. In lam taqtho’hu yaqtho’uka (kalau kau tak memotongnya maka
dia yang akan memotongmu).
Memotong waktu itu adalah dengan tidak membiarkannya sia-sia sedang
dipotong oleh waktu adalah dibuai oleh waktu dalam kesia-siaan. Karena
hidup hanya sebentar, maka bila kita tak memanfaatkannya dengan baik
maka kita akan menyesal selamanya.
Mari kita perhatikan bagaimana Allah mengabarkan penyesalan orang yang hidupnya tidak taat ketika dunia
“Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia
berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal
yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan
mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.” (QS Al-Mu’minun:
99-100)
Semoga Allah Azza Wa Jalla memberikan hidayah dan taufiq-Nya kepada kita
semua agar bisa memanfaatkan kesempatan dan keluasan waktu yang
diberikan untuk berbekal bagi kehidupan akhirat.
23.36 | 53
komentar | Read More